Pengertian / Fungsi Harddisk
Apa itu HDD
(Harddisk)? yaitu tempat untuk menyimpan data yang terdiri dari susunan
(format) piringan /disk secara array.
Seperti
kita ketahui hardisk adalah tempat penyimpanan data dan dokumen, serta tempat
System OS serta aplikasi program di install. Sebenarnya Hardisk dapat di
golongkan dengan Memory, yaitu memory permanen, karena data dan dokumen yang
tersimpan tidak akan hilang setelah komputer di matikan.
Komponen Harddisk
Didalam
Hardisk terdapat beberapa komponen-komponen penting, dengan mengetahui
komponen-komponen Hardisk ini kita dapat lebih memelihara hardisk kita agar
dokumen dan data kita aman tersimpan di dalamnya. Sebab bila anda memiliki Data
yang penting, maka bila hardisk anda rusak maka data andapun ikut rusak. Tapi
bila Mother Board atau komponen lainnya rusak sementara hardisk tidak rusak, anda
dapat mengganti komponen lainnya dan memasang hardisk anda tersebut dan data di
dalamnya tetap aman
Inilah
beberapa komponen penting dari Hardisk :
Platter
Berbentuk
sebuah Pelat atau piringan yang berfungsi sebagai penyimpan data.Berbentuk
bulat,merupakan cakram padat,memiliki pola-pola magnetis pada pada sisi-sisi
permukaanya.Platter terbuat dari metal yang mengandung jutaan magnet-magnet
kecil yang disebut dengan magnetic domain.Domain-domain ini diatur dalam satu
atau dua arah untuk mewakili binary “1” dan “0”
Dalam
piringan tersebut terdiri dari beberapa track, dan beberapa sector, dimana
track dan sctor ini adalah tempat penyimpanan data serta file system. Misalnya
hardisk kita berkapasitas 40 GB, bila di format kapasitasnya tidak sampai 40
Gb. karena harus ada trac dan sector yang dipakai untuk menyimpan ID pengenal
dari formating hardisk tersebut.
Jumlah
pelat dari masing-masing harddisk berbeda-beda,tergantung pada teknologi yang
digunakan dan kapasitas yang dimiliki tiap harddisk.Untuk harddisk-harddisk
keluaran terbaru,biasanya sebuah plat memiliki daya tampung 10 sampai 20
Gigabyte.Contohnya sebuah Harddisk berkapasitas 40 Gigabyte,biasanya terdiri dari
dua buah plat yang masing-masing berkapasitas 20 Gigabyte.
Spindle
Spindle
merupakan suatu poros tempat meletakan platter.Poros ini memiliki sebuah
penggerak yang berfungsi untuk memutar pelat harddisk yang disebut dengan
spindle motor.Spimdle inilah yang berperan ikut dalam menentukan kualitas
harddisk karena makin cepat putaranya,berarti makin bagus kualitas
harddisknya.Satuan untuk mengukur perputaran adalah Rotation Per Minutes atau
biasa disebut RPM.Ukuran yang sering kita dengar untuk kecepatan perputaran ini
antara lain 5400 RPM,7200 RPM atau 10000 RPM.
Head
Piranti
ini berfungsi untuk membaca data pada permukaan pelat dan merekam informasi ke
dalamnya.Setiap pelat harddisk memiliki dua buah head.Satu di atas permukaan
dan satunya lagi dibawah permukaan.
Head ini
berupa piranti yang elektromagnetik yang ditempatkan pada permukaan pelat dan
menempel pada sebuah slider.Slider melekat pada sebuah tangkai yang melekat
pada actuator arms.Actuator arms dipasang mati pada poros actuator oleh suatu
papan yang disebut dengan logic board.
Oleh
karena itu pada saat hardisk bekerja tidak boleh ada guncangan atau getaran,
karena head dapat menggesek piringan hardisk sehingga akan mengakibatkan Bad
Sector, dan juga dapat menimbulkan kerusakan Head Harddisk sehingga hardisk
tidak dapat lagi membaca Track dan Sector dari Hardisk.
Logic
Board
Logic
Board merupakan papan pengoperasian pada hardisk, dimana pada logic Board
terdapat Bios Hardisk sehingga hardisk pada saat dihubungkan ke Mother Board
secara otomatis mengenal hardisk tersebut, seperti Maxtor, Seagete dll. selain
tempat Bios hardisk Logic Board juga tempat switch atau pendistribusian Power
Supply dan data dari Head Hardisk ke mother Board untuk ki kontrol oleh
Processor.
Actual
Axis
Adalah
poros untuk menjadi pegangan atau sebagai tangan robot agar Head dapat membaca
sctor dari hardisk.
Ribbon
Cable
Ribbon
cable adalah penghubung antara Head dengan Logic Board, dimana setiap dokumen
atau data yang di baca oleh Head akan di kirim ke Logic Board untuk selanjutnya
di kirim ke Mother Board agar Processor dapat memproses data tersebut sesuai
dengan input yang di terima.
IDE
Conector
Adalah
kabel penghubung antara hardisk dengan matherboard untuk mengirim atau menerima
data.
Sekarang ini hardisk rata-rata sudah menggunakan system SATA sehingga tidak memerlukan kabel Pita (Cable IDE)
Sekarang ini hardisk rata-rata sudah menggunakan system SATA sehingga tidak memerlukan kabel Pita (Cable IDE)
Setting
Jumper
Setiap
hardis memiliki setting jumper, fungsinya untuk menentukan kedudukan hardisk
tersebut.
Bila pada
komputer kita dipasang 2 buah hardisk, maka dengan menyeting Setting Jumper
kita bisa menentukan mana hardisk Primer dan mana Hardisk Sekunder yang
biasanya disebut Master dan Slave.
Master
adalah hardisk utama tempat system di instal, sedangkan Slave adalah hardisk ke
dua biasanya dibutuhkan untuk tempat penyimpanan dokumen dan data. Bila Jumper
settingnya tidak di set, maka hardisk tersebut tidak akan bekerja.
Power
Conector
Adalah
sumber arus yang langsung dari power supply. Power supply pada hardisk ada dua
bagian :
1. Tegangan 12 Volt, berfungsi untuk
menggerakkan mekanik seperti piringan dan Head.
2. Tegangan 5 Volt, berfungsi untuk mensupply
daya pada Logic Board agar dapat bekerja mengirim dan menerima data.
Jenis atau Type Hardisk
Hardisk merupakan
tempat penyimpanan data (storage device) di dalam sebuah komputer. Beberapa
tipe hardisk yang sering digunakan adalah :
1. Advanced Technology Attachment (ATA).
ATA merupakan interface Hardisk yang paling popular dan banyak digunakan pada PC Desktop maupun PC Server. ATA menggunakan teknologi transfer data secara parallel (semua bit data dikirim secara bersamaan). Kecepatan transfer ATA sebesar 100MB/s atau dikenal dengan ATA/100 dan 133MB/s atau ATA/133. Saat ini teknologi ATA sudah mulai ditinggalkan dan diganti oleh SATA.
1. Advanced Technology Attachment (ATA).
ATA merupakan interface Hardisk yang paling popular dan banyak digunakan pada PC Desktop maupun PC Server. ATA menggunakan teknologi transfer data secara parallel (semua bit data dikirim secara bersamaan). Kecepatan transfer ATA sebesar 100MB/s atau dikenal dengan ATA/100 dan 133MB/s atau ATA/133. Saat ini teknologi ATA sudah mulai ditinggalkan dan diganti oleh SATA.
2. Serial-ATA (SATA)
SATA merupakan interface hardisk yang menggunakan teknologi serial (data dikirim secara berurutan dengan system paket bit data). Dengan teknologi serial, transfer data di dalam system Hardisk menjadi lebih cepat dan efisien. Saat ini terdapat beberapa tipe sata yaitu SATA1 (transfer rate sebesar 150MB/s) SATA2 (transfer rate sebesar 300 MB/s) dan SATA3 (transfer rate mencapai 600 MB/s).
Perangkat SATA1 bisa dipasang di SATA 2 maupun sebaliknya. Tapi dengan pengurangan kecepatan tentunya. Jadi kalau harddisknya Sata2 sedangkan Mobo Sata1 standar yang dipakai adalah Sata1 karena Harddisk dengan teknologi Sata2 itu backward compatible dengan teknologi sebelumnya yaitu Sata1.
Dibanding ATA, Teknologi SATA tidak hanya unggul dalam hal kecepatan saja, tetapi ada beberapa keunggulan lain seperti :
SATA bersifat hot plug, dapat dipasang dan dilepas saat computer masih hidup.
Kabel SATA lebih tipis dan panjang maksimal sampai dengan 1 meter, sedangkan kabel ATA hanya sampai 18 inch.
3. Small Computer System Interface (SCSI)
Merupakan interface hardisk yang umum digunakan pada PC Server. SCSI masih menggunakan teknologi parallel, tetapi lebih cepat dan efisien dibandingkan ATA dalam pengolahan data - data kapasitas besar.
4. Serial Attached SCSI (SAS)
merupakan interface yang menggabungkan feature SCSI dan
Serial ATA. SAS menggunakan port konektor mirip SATA dan transfer rate yang
lebih baik.
Beberapa keunggulan SAS dibanding SCSI adalah :
- SAS memiliki kompaibilitas dengan perangkat – perangkat sebelumnya (backward compatibility) misalnya dengan HDD SATA.
- SAS memiliki domain dan ID khusus yang dinamakan Word Wide Name (WWN) yang bersifat unik dan dapat dikenali lewat network/internet (serupa dengan MAC Address pada LAN Card).
- SAS memiliki kompaibilitas dengan perangkat – perangkat sebelumnya (backward compatibility) misalnya dengan HDD SATA.
- SAS memiliki domain dan ID khusus yang dinamakan Word Wide Name (WWN) yang bersifat unik dan dapat dikenali lewat network/internet (serupa dengan MAC Address pada LAN Card).
Karakteristik Hardisk
Karakteristik
yang digunakan untuk mengenali lebih dalam dari sebuah harddisk. Beberapa karakteristik
yang cukup penting adalah kapasitas, kecepatan putar, dan ukuran fisik harddisk.
a. Kapasitas
kapasitas merupakan kemampuan harddisk untuk menyimpan data. Satuan dari kapasitas ini adalah byte. Sekarang ini, rata-rata harddisk baru memiliki kapasitas sebesar 40 Giga byte. Untuk mengetahui maksud dari kapasitas lebih lanjut, perhatikan pengertian byte sebagai berikut :
* Bit = nilai 0 atau 1 padasistem digital.
* 1 byte = 8 bit atau anggap saja sama dengan satu huruf/karakter.
* 1 kilo byte = 1000 byte.
* 1 Mega byte = 1000 kilo byte
* 1 Giga byte = 1000 mega byte
* danseterusnya.
jadi jika harddisk kita memiliki kapasitas 10 giga byte, berarti harddisk tersebut memiliki kemampuan untuk meyimpan data sebanyak 10 x 1000 x 1000 x 1000 karakter.
b. kecepatan putar.
kecepatan putar yang dimaksud adalah berapakah kecepatan berputarnya piringan harddisk per menit. Satuan kecepatan putar ini adalah rpm (rotation per minutes). Setiap harddisk memiliki kecepatan putar yang bervariasi. rata-rata harddisk sekarang putarannya adalah 7200 sampai dengan 10.000 rpm.
c. ukuran fisik
harddisk yang banyak beredar sekarang, rata-rata memiliki ukuran 3,5 inchi. Setelah pada teknologi harddisk lama berukuran 5+ inchi punah dan berganti dengan ukuran 3+ inchi, sekarang mulai dikembangkan harddisk berukuran 2+ inchi dan bahkan 1+ inchi. Pada perkembangan kedepan ukuran fisik harddisk diprediksikan akan semakin mengecil.
d. transfer rate
transfer rate atau kecepatan transfer, merupakan salah satu bagian terpenting dalam mengukur performa harddisk. kecepatan transfer ini menyatakan seberapa cepat data dapat dipindahkan dari dan kepiringan (platter) untuk melakukan proses menulis atau membaca data.
kecepatan ini biasanya dicatat sebagai kecepatan minimum dan maksimum, meski banyak produsen harddisk yang hanya melaporkan kecepatan maksimumnya. Satuan dari kecepatan transfer ini adalah MBps (Mega Byte per second).
ada dua jenis kecepatan transfer dalam suatu harddisk yang terkadang sering rancu untuk menyebut salah satu diantaranya yaitu :
* kecepatan transfer interface : kecepatan interface mengirim dan menerima data dari dan ke harddisk.
* kecepatan transfer media rata-rata : kecepatan transfer baca tulis pada platter harddisk.
selanjutnya, perhatikan contoh perbandingan dua jenis harddisk seperti berikut ini :
* IBM 120 GXP
kecepatan putar : 7200 rpm
kecepatan transfer interface : 100 MBps
kecepatan transfer media : 42,27 MBPs
* Maxtor D540X
kecepatan putar : 5400 rpm
kecepatan transfer interface : 133 MBps
kecepatan transfer media : 30,97 MBps
e. waktu akses rata-rata
waktu akses rata-rata atau yang dikenal dengan average seek time adalah waktu rata-rata yang diperlukan untuk menggerakkan head dari satu cylinder ke cylinder lain dalam jarak yang acak. Cara untuk mengukur hal ini adalah dengan menjalankan operasi pencarian track secara acak, kemudian membagi jumlah waktunya dengan jumlah operasi pencarian yang dilakukan.
a. Kapasitas
kapasitas merupakan kemampuan harddisk untuk menyimpan data. Satuan dari kapasitas ini adalah byte. Sekarang ini, rata-rata harddisk baru memiliki kapasitas sebesar 40 Giga byte. Untuk mengetahui maksud dari kapasitas lebih lanjut, perhatikan pengertian byte sebagai berikut :
* Bit = nilai 0 atau 1 padasistem digital.
* 1 byte = 8 bit atau anggap saja sama dengan satu huruf/karakter.
* 1 kilo byte = 1000 byte.
* 1 Mega byte = 1000 kilo byte
* 1 Giga byte = 1000 mega byte
* danseterusnya.
jadi jika harddisk kita memiliki kapasitas 10 giga byte, berarti harddisk tersebut memiliki kemampuan untuk meyimpan data sebanyak 10 x 1000 x 1000 x 1000 karakter.
b. kecepatan putar.
kecepatan putar yang dimaksud adalah berapakah kecepatan berputarnya piringan harddisk per menit. Satuan kecepatan putar ini adalah rpm (rotation per minutes). Setiap harddisk memiliki kecepatan putar yang bervariasi. rata-rata harddisk sekarang putarannya adalah 7200 sampai dengan 10.000 rpm.
c. ukuran fisik
harddisk yang banyak beredar sekarang, rata-rata memiliki ukuran 3,5 inchi. Setelah pada teknologi harddisk lama berukuran 5+ inchi punah dan berganti dengan ukuran 3+ inchi, sekarang mulai dikembangkan harddisk berukuran 2+ inchi dan bahkan 1+ inchi. Pada perkembangan kedepan ukuran fisik harddisk diprediksikan akan semakin mengecil.
d. transfer rate
transfer rate atau kecepatan transfer, merupakan salah satu bagian terpenting dalam mengukur performa harddisk. kecepatan transfer ini menyatakan seberapa cepat data dapat dipindahkan dari dan kepiringan (platter) untuk melakukan proses menulis atau membaca data.
kecepatan ini biasanya dicatat sebagai kecepatan minimum dan maksimum, meski banyak produsen harddisk yang hanya melaporkan kecepatan maksimumnya. Satuan dari kecepatan transfer ini adalah MBps (Mega Byte per second).
ada dua jenis kecepatan transfer dalam suatu harddisk yang terkadang sering rancu untuk menyebut salah satu diantaranya yaitu :
* kecepatan transfer interface : kecepatan interface mengirim dan menerima data dari dan ke harddisk.
* kecepatan transfer media rata-rata : kecepatan transfer baca tulis pada platter harddisk.
selanjutnya, perhatikan contoh perbandingan dua jenis harddisk seperti berikut ini :
* IBM 120 GXP
kecepatan putar : 7200 rpm
kecepatan transfer interface : 100 MBps
kecepatan transfer media : 42,27 MBPs
* Maxtor D540X
kecepatan putar : 5400 rpm
kecepatan transfer interface : 133 MBps
kecepatan transfer media : 30,97 MBps
e. waktu akses rata-rata
waktu akses rata-rata atau yang dikenal dengan average seek time adalah waktu rata-rata yang diperlukan untuk menggerakkan head dari satu cylinder ke cylinder lain dalam jarak yang acak. Cara untuk mengukur hal ini adalah dengan menjalankan operasi pencarian track secara acak, kemudian membagi jumlah waktunya dengan jumlah operasi pencarian yang dilakukan.
Partisi Harddisk
Apakah Partisi Itu ?
Partisi sendiri
berasal dari bahasa Inggris ‘partition’, yang berarti bagian. Jadi secara
singkatnya pengertian partisi hardisk adalah bagian-bagian Ruangan Terpisah
dalam media penyimpanan sebuah Harddisk.
Mempartisi
hardisk itu hukumnya wajib. Karena mempartisi hardisk itu adalah menentukan
area pada hardisk yang akan digunakan untuk sistem dan mana yang digunakan
untuk data. Mempartisi harddisk juga sering dimanfaatkan untuk menghindari bad
sector, supaya area yang rusak tidak digunakan, sehingga area yang akan
digunakan bersih dari bad sector.
Jenis Partisi
Harddisk
Partisi Hardisk bukanlah C, D atau E dst,
tetapi itu adalah drive Letter atau symbol untuk kemudahan operasional
partisi. Melainkan primary partition, Extended dan Logical.
Partisi disk merupakan suatu
bagian logical dari disk drive. Setiap partisi dapat dinyatakan oleh sebuah huruf dan akan menjadi drive
yang bisa diakses pada sistem operasi . Mengapa kita perlu membagi partisi harddisk lebih dari satu? Hal ini berguna untuk mempermudah anda dalam melakukan pengorganisasian,
mempercepat kinerja harddisk, menjaga keamanan data anda dengan pemisahan data
dan sistem. Ketika sistem rusak, data tidak terpengaruh. Selain itu,
mempermudah anda dalam melakukan penginstalan beberapa sistem operasi agar bisa
dual boot atau
bahkan lebih.. hehehe.
Beberapa jenis
partisi, yaitu:
· Partisi Primary atau partisi utama atau biasanya kita kenal dengan C. Partisi ini fungsinya untuk menginstalasi sistem operasi,
kita bisa menginstal sistem operasi lebih dari satu dan pastinya kita
membutuhkan lebih dari satu partisi primary. Dan OS yang bisa booting dari partisi
Primary yaitu DOS, WIn 3.x dan Win 4.x. Sedangkan untuk OS lain seperti Win NT,
Linux, bisa booting dari jenis partisi Logical.. Jumlah maksimal dari partisi ini
maksimal 4.
Dan biasanya kita bisa membuat partisi primary cuma 3, karena yang satunya
digunakan sebagai system reserved (100 Mb).
· Partisisi Extended adalah salah satu jenis dari primary partition. Jenis partisi ini
tidak bisa diisi dengan data, hanya sebagai wadah partisi logical. Dengan
kata lain, partisi Extended adalah partisi Primary yang digunakan untuk
menampung partisi Logical. Jumlah maksimal hanya satu.
· Partisi Logical adalah partisi yang berada di dalam
partisi Extended. Kita di sini dapat membuat partisi lebih dari empat (drive letter sampai z).
Pembentukan
partisi dapat dilakukan dengan banyak program. Di lingkungan Windows sudah
disediakan FDISK. Jika ingin mempartisi tanpa menghapus data sebelumnya, dapat
digunakan program Partition Magic.
Tapi
biasanya pengguna lebih memilih menggunakan Disk Management (DM) yang
disediakan oleh manufacturer hardisk, karena kata mereka, pabrik pastilah lebih
tahu tentang hardisk yang mereka produksi, sehingga program dari manufacturer
lebih cocok dengan hardisk tersebut.
Dalam
lingkungan linux, dapat digunakan DRUID dan FDISK (fdisk/cfdisk/sfdisk).
Tidak ada
langkah-langkah baku untuk menyusun partisi, namun sebagai gambaran, berikut
adalah langkah-langkah untuk menyusun partisi untuk hardisk baru, atau dianggap
baru, hehe.. :
1. Buat
partisi primary sebesar yang dibutuhkan.
Untuk
Windows 4.x, file-file utama dan aksesorisnya membutuhkan sekitar 5 GB, untuk
persiapan perkembangan file-file driver dan library Windows, sediakan sekitar
10 GB.
Untuk
Windows XP, ME, NT, sediakan sekitar 25 GB.
Untuk Swap
Linux beri saja 2 GB, untuk full install, sediakan saja 20 GB.
2.
Tentukan dulu partisi-partisi yang lain, hitung di atas kertas, jenis dan
ukurannya. Misalnya Media perkirakan menghabiskan 40 GB, Master cukup 60, Game
sediakan saja 100 GB. hehehe…
Itu semuaadalah
contoh, dan yang pastinya itu terserah pengguna.
3. Setelah
ditentukan, hitung total besarnya. Sesuai contoh di atas menghabiskan 200 GB,
maka sebesar itulah partisi Extended dibuat.
4. Buat
partisi-partisi logical sesuai dengan ukurannya di dalam partisi Extended.
5. Set
status partisi primary menjadi ACTIVE. Jika tidak maka jangan harap hardisk
anda bisa booting.
6. Jika
anda melakukan itu semua melalui program Partition Magic, maka ketika partisi
diciptakan akan langsung diformat. Jika dengan program FDISK, maka anda harus
keluar dari FDSIK, lalu restart, baru kemudian memformat satu persatu partisi
yang baru di buat.
Pertimbangan dalam membuat Partisi
Banyak di
antara pengguna yang memecah hardisknya, sesuai dengan kebutuhan. Dalam kasus
tertentu, cara tersebut memang benar, tapi kurang tepat. Karena ada
faktor-faktor pertimbangan untuk membentuk partisi.
Beberapa
faktor antara lain :
* Semakin
besar kapasitas suatu partisi, maka semakin berat maintenance-nya. Misalnya
kegiatan defrag, scanning, dan lainnya.
* Dengan
mencampur semua data pada satu partisi, maka kemungkinan kehilangan semua data
semakin besar.
Banyak
sekali kasus rusaknya FAT (File Allocation Table) atau Root directory, baik
oleh virus atau kegagalan sistem. Jika FAT atau Root directory rusak, maka isi
satu partisi tersebut juga rusak. Jika dipisah dalam partisi yang berlainan,
akan memperkecil kemungkinan kejadian di atas.
* Semakin
sedikit jumlah partisi, semakin kecil kemungkinan jumlah Sistem Operasi yang
terpasang, karena setiap sistem operasi mempunyai jenis file system
sendiri-sendiri, sedangkan satu partisi hanya bisa mempunyai satu jenis file
system.
* Dengan
memecah menjadi sejumlah partisi yang dibutuhkan, lebih mudah untuk
mengorganisir lokasi file. Misalnya, perlu dipisah antara data untuk master, film,
game, file swap, dll. Sehingga mudah untuk pencarian dan backup.
Katakanlah
anda memakai komputer hanya untuk multimedia dan game, paling banyak hanya
membutuhkan 2 partisi. Kalau hardisk 500 GB dipecah menjadi 2 partisi tentu
akan berat maintenancenya. Untuk kasus seperti ini, lebih baik jika TIDAK semua
kapasitas hardisk digunakan, cukup diambil sesuai dengan kebutuhan.
Jenis file sistem
File sistem adalah metode penyimpanan dan pengaturan berbagai file dan data-data di dalam komputer
agar mudah dicari dan diakses. Proses pembuatan file sistem disebut dengan
format. Sistem operasi pada umumnya menerapkan file sistem yang berbeda satu
sama lain.
Berikut adalah file sistem di microsoft windows:
· FAT 12/16 adalah jenis
file sistem yang mulai digunakan pada saat DOS. FAT 12/16 diperkenalkan Windows
pada awal perkembangannya. FAT12/FAT16 memiliki banyak kelemahan seperti
keterbatasan penamaan file, dan ekstensi maksimum file yang didukung hanya 3
digit (seperti .exe) . Besar maksimal partisinya hanya 2 Gb.
· FAT 32 adalah file sistem yang mulai diperkenalkan pada
Windows 95. FAT 32 tidak menyediakan fasilitas enkripsi pada file sistem
sehingga keamanan operasi menjadi rentan.
· FAT64
merupakan penyempurnaan FAT dengan fitur tambahan yang diambil dari NTFS. exFAT
didukung penggunaannya oleh Windows generasi terbaru seperti Windows 2003,
Windows Vista, Windows 2008, dan Windows 7.
· NTFS adalah file sistem yang mulai diperkenalkan pada
Windows NT. Menggunakan beberapa fungsi tambahan kompresi, enkripsi, kuota, dan
kecepatan yang lebih baik dari pada FAT 32.
Berikut adalah file sistem di linux:
· Ext2 adalah file sistem yang diperuntukan untuk Linux.
Ext2 membagi file sistem menjadi blocks.
Secara teori dengan block 1 KB, Ext2 dapat menyimpan satu file hingga 16 GB
dengan besar partisi mencapai 4 TB( Tera Byte).
· Ext3 adalah penerusan dari Ext2 dengan penambaham fitur journaling file system. Journaling file
system adalah file sistem yang menyimpan log
perubahan di jurnal sebelum ditulis ke dalam harddisk sehingga file sistem tidak corrupt ketika komputer mati tiba-tiba atau sistem yang crash.
· Ext4 dirilis secara komplet dan stabil berawal dari kernel 2.6.28. Ext4 mempunyai
pengalamatan 48-bit block yang artinya dia akan mempunyai 1EB=1,048,576 TB
ukuran maksimum file size-nya, fast fsck,
journal check-summing, dan defragmentation
support.
· Reiser file sistem memiliki jurnal yang cepat, mirip Ext3
file sistem. Dibuat berdasarkan balance
tree yang lebih cepat dan efisien dalam pemanfaatan disk. Jika kita menulis
file 100 bytes, hanya ditempatkan
dalam satu blol. File sistem lain menempatkannya dalam 100 blok dan menghemat
disk sampai 6 %.
· Swap adalah jenis file sistem yang digunakan sebagai virtual memori. Virtual memori adalah
bagian dari harddisk yang digunakan untuk menyimpan data-data memori apabila memory full. Besar swap yang dibutuhkan 2
x kapasitas RAM. Namun, bila anda memiliki memori yang besar, anda cukup
gunakan 1 x kapasitas RAM atau lebih kecil.
Low Level Format adalah melakukan
Zero Fill hardisk agar dapat dikembalikan ke Factory Default atau standart
pabrik, LLF yang dilakukan kurang hati-hati dapat merusak hardisk secara
permanent, secara umum sebenarnya Low Level Format berfungsu untuk membuat line
kembali pada track dan sector di hardisk, kemudian menulis ulang struktur
hardisk sesuai standart pabrik, jadi format seperti ini adalah format
sebenarnya.
Fungsi dari LLF ini adalah :
1. Memperbaiki struktur hardisk
yang rusak ke kondisi standart pabrik
2. Memperbaiki Bad Sector walau
tidak 100 %
3. Meleyapkan virus partisi
4. Melenyapkan data agar sulit
diangkat kembali
Beberapa uility yang bisa digunakan
untuk melakukan LLF format adalah seperti Disk Manager, Ontrack, atau
memnggunakan ulitiy dari pembuat hardisk tersebut.
Hight Level Format memang berbeda
dengan Low Level Format, dengan melakukan format tinggi ini tidak akan
berpengaruh pada hardisk tersebut, proses hight level format ini adalah proses
pembuatan struktur file sistem, nantinya hradisk bisa digunakan untuk program
dan data-data, contoh program format tinggi ini adalah DOS Format, setelah
melakukan creat disk dengan FDISK, membuat struktur ulang data, partisi, boot
sector dan file alocation table, Hight level format hanya bisa dilakukan jika
hardisk terlah terpartisi. Fungsi dari HLF ini semacam baca tulis, tidak ada
pengaruh langsung dari hardisk itu sendiri, jika ada rumor atau isu bahwa
format bisa merusak hardisk itu bukan kerana formatnya namun lebih kepada
kondisi hardisk, misal hardisk yang dalam kondisi sekarat, diformat juga belum
tentu kembali normal namun malah lebih parah, ini disebabkan berbagai faktor,
seperti listrik yang tidak stabil, atau MTBF ( Mean Time Between Failure ) alias
masa umur hardisk itu sendiri, semua hardware mempunyai MTBF tersendiri tak
terkecuali hardisk.
Utility untuk melakukan format ini
di samping DOS Format, ada juga Partition Magic, Acronis, EASEUS Partition
Manager, dan lain lain, baik yang versi gratisan maupun berbayar, semuanya
mempunyai fungsi sama, membuat partisi dan memformatnya. jadi secara umum
fungsi format adalah :
1. Bisa memperbaik hardisk yang
kena bad sector secara elektromagnetic bukan fisik
2. Melenyapkan data secara tidak
permanen.
3. Membuat struktur ulang hardisk.
Merawat
Harddisk
· Jangan Sampai harddisk Mendapatkan
Suhu yang terlalu panas
· Hindari guncangan biasanya laptop
yang sering dibawa-bawa dengan motor banyak sering terjadi guncangan.
· Matikan komputer dengan prosedur
atau cara yang benar. Dan hindarkan dari yang namanya ngelag, hehe…
· Jangan menutup rapat-rapat lubang
casing, karena tidak ada tempat fertilasi.
· Sering memeriksa kipas power supply,
dan pastikan kipas berputar.
· Jangan membuka harddisk pada saat
komputer hidup.
· Lakukan defrag harddisk dan Disk
cleanup (klik kanan partisi, properties, disk cleanup)
· Menjaga kapasitas Harddisk.
Gejala:
Komputer tidak mau booting, Setelah memasang hard disk yang baru, komputer tidak mau booting dan tidak ada pesan kesalahan yang muncul pada layar monitor.
Solusi:
Komputer tidak mau booting, Setelah memasang hard disk yang baru, komputer tidak mau booting dan tidak ada pesan kesalahan yang muncul pada layar monitor.
Solusi:
1. Matikan komputer, buka casing
komputer dan lepaskan hard disk dari casing, dengan terlebih dahulu melepaskan
skrup yang terpasang pada hard disk.
2. Pastikan jumper yang terpasang pada
hard disk, posisinya sudah benar.
3. Pasang kembali hard disk dan Remount
your drive in the computer dan tutup/pasang kembali tutup pada casing komputer.
4. Masukkan disket bootable pada drive
A dan hidupkan komputer. Jalankan program Disk Manager dengan cara masukkan
disket Disc-Wizard ke drive A dan ketik A:XDM. Kemudian tekan tombol ENTER.
5. Ikuti instruksi yang ada di Disk
Manager untuk menginstall dan memformat hard disk.
6. Setelah program Disk Manager selesai
dijalankan, booting kembali komputer.
Gejala:
Pada DOS muncul pesan kesalahan “Disk Boot Failure,” “Non-System Disk” atau “No ROM Basic – SYSTEM HALTED”.
Solusi:
Pada DOS muncul pesan kesalahan “Disk Boot Failure,” “Non-System Disk” atau “No ROM Basic – SYSTEM HALTED”.
Solusi:
1. Install kembali file sistem DOS
menggunakan utility DOS SYS.
2. Cek semua kabel yang terpasang pada
motherboard.
3. Gunakan FDISK untuk melihat apakah
partisi primer (biasanya diatur untuk hard disk dan digunakan untuk booting
pertama kali) sudah aktif atau belum.
4. Cek apakah hard disk terkena virus
atau tidak, dengan menggunakan anti virus.
Gejala:
Pada sistem muncul pesan kesalahan: “HDD Controller failure”.
Solusi:
Amati dan perhatikan jumper pada hard disk sudah benar atau belum. Kalau belum segera masukkan sesuai dengan urutannya.
Pada sistem muncul pesan kesalahan: “HDD Controller failure”.
Solusi:
Amati dan perhatikan jumper pada hard disk sudah benar atau belum. Kalau belum segera masukkan sesuai dengan urutannya.
Gejala:
Ketika menghidupkan komputer. Pada waktu menghidupkan kompmter, layar monitor tetap hitam dan tidak berubah.
Solusi:
Ketika menghidupkan komputer. Pada waktu menghidupkan kompmter, layar monitor tetap hitam dan tidak berubah.
Solusi:
1. Pastikan kabel monitor sudah terpasang
di casing komputer dan power monitor sudah dihidupkan.
2. Pastikan kabel dari VGA Card sudah
terpasang di slot pada casing komputer dengan benar dan masuk ke slot pada
monitor dengan baik.
3. Restart kembali komputer.
Gejala:
Ketika menghidupkan komputer, di layar monitor muncul pesan kesalahan: “Drive not Ready”.
Solusi:
Ketika menghidupkan komputer, di layar monitor muncul pesan kesalahan: “Drive not Ready”.
Solusi:
1. Cek koneksi semua kabel. Pastikan
pin 1 pada drive dihubungkan ke pin 1 pada hard-disk controller.
2. Pastikan daya power suppy cukup
dengan kebutuhan.
3. Booting kembali computer.
Gejala:
Pada FDISK muncul pesan kesalahan, “No Fixed Disk Present’.
Solusi:
Pada FDISK muncul pesan kesalahan, “No Fixed Disk Present’.
Solusi:
1.
Pastikan daya power supply cukup dan
sesuai dengan kebutuhan.
2.
Cek isi dari drive pada waktu
melakukan setup pertama kali.
3.
Cek apakah terjadi konflik pada
alamat atau port I/O.
Sign up here with your email
ConversionConversion EmoticonEmoticon